Manajemen Keuangan Perusahaan
Manajemen
Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien,
seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Tanggung Jawab Manager Keuangan
Aktivitas
perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer
keuangan. Tugasnya antara lain adalah :
1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan Internal dan eksternal
yang berhubungan dengan keputusan rutin.
Berdasarkan
tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah :
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar modal dan
pasar uang
3. Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan
perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam
kegiatannya mencari laba, pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk
melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku :
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya
manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang
digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam
mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam
mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka
bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
Peranan Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan
ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada
abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya
berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan,
reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran &
internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi
keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)
Istilah
penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan
pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk
memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal – Suatu Konsep
Investasi
Dikatakan
sebagai suatu konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu
pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh
keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi
membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka
waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
Jenis Investasi
Investasi
dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba
(non profit investemen).
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya
(non measurable profit investment)
3. Investasi dalam penggantian ekuipmen
(replacement investment).
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion
investment).
Penjelasan
Masing-masing Jenis Investasi di atas
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya.
3. Investasi dalam Penggantian Mesin dan
Equipment.
4. Investasi dalam Perluasan Usaha
Penggolongan Investasi dalam Pemilihan
Alternatif Investasi
Ada
beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan
beberapa
metode :
1. Payback Method.
2. Average Return on Investment
3. Present Value
4. Discounted Cash Flows.
Metode Penilaian Inverstasi
Metode
ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out
method.
Faktor
yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka
waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.
Perhitungan Pay-back yang belum
memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan
Pay-back
Period =
Investasi (dlm tahun) Laba Tunai rata-2 per tahun
Misal
:
Suatu
rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial)
sebesar Rp. 80.000.000,- diperkira- kan laba tunai setelah pajak /tahun selama
5 tahun berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36
juta dan Rp. 25 juta.
Perhitungan pay-back period jika Aliran
Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama :
Tahun
Laba Tunai Investasi yang Ditutup Payback Period yang Diperlukan
1.
Rp. 23 juta Rp. 23 juta 1,0
2.
Rp. 18 juta Rp. 18 juta 1,0
3.
Rp. 21 juta Rp. 21 juta 1,0
4.
Rp. 36 juta Rp. 18 juta 0,5
5.
Rp. 25 juta - -
6.
Rp. 80 juta 3,5 tahun
Kesimpulan
: Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa umum
ekonomisnya habis.
Arus Kas Masuk
Menurut
pernyataan standar akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, laporan arus kas adalah
memberi informasi histories mengenai perubahan kas dan setara kas dari laporan
arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas investasi,
maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
Average Return on Investment Method
(
Metode Rata-rata Kembalian Investasi)
Metode
ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.
Rumus.
: Rata-rata kembalian Investasi
Rata-Rata
Kembalian = Laba Sesudah Pajak = … %
Investasi Rata-Rata
Investasi
Kriteria
Penilaian.
1. Suatu investasi akan diterima jika tarif
kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
2. Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki
batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan
dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.
Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian
Investasi
Metode
ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.
Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian
Investasi
1. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Dipengaruhi oleh penggunaan metode
depresiasi.
3. Metode tidak dapat diterapkan jika
investasi dilakukan dalam beberapa tahap.
Contoh
:
Untuk
melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000.
diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan
setiap tahun akan dapat diperoleh kas
masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar
(cash outflows), termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp. 2.500.000.
Tarif
Kembalian Investasi :
Rp.(4.000.000
– 2.500.000) – (10.000.000/10)
Rp.
10.000.000
= 5%
Metode Average Rate of Return
Metode
ini digunakan untuk mengukur rata-rata tingkat keuntungan investasi. Misalnya,
investasi proyek poliklinik baru
a. Aktiva tetap : Rp. 800 juta, umur 8 thn.
b. Modal kerja : Rp. 200 juta
c. Penghasilan kerja : Rp.1.500 juta/thn
d. Biaya operasional tunai Rp. 1000 juta
e. Pendapatan : Rp. 1.500 juta
f. Biaya-biaya :
-Operasional
tunai Rp. 1.000 jt
-Penyusutan
(Rp. 800jt/8) Rp. 1.100jt
g. Laba sblm pajak : Rp. 400jt
h. Pajak (35%) : Rp. 140jt
i. Laba stlh pajak : Rp. 260jt
Rata-rata
dana investasi susut Rp. 100jt/thn
Rata-rata
dana investasi dalam aktiva tetap =(800jt+700+600+500+400+300+200+100+0)/9= Rp.
400jt
Total
investasi rata-rata = RP. 400jt+RP. 200jt = Rp.600jt
Average
Rate of Value = Rp.260 X 100%
Rp.600
=
43,33 %
Metode Net Present Value
Metode
Net Present Value adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan
dengan memperhatikan time value of money. Gunakan rumus time value of money
yang present value untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang
tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya
jika kita terima sekarang. Jika selisihnya positif maka bisnis tersebut
diterima. JIka negative, bisnis tersebut tidak layak. Jika 0, bisnis tetap dijalankan
jika bisnis tersebut digunakan untuk kepentingan public. NPV semakin besar
semakin layak. Untuk independent projects pilih yang positif. Untuk mutually
eksklusif pilih yang positifnya paling besar.
Metode Profitability Index
Metode
ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang
dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar
dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Metode Internal Rate of Return
Metode
Internal Rate of Return adalah adopsi dari NPV. Satuannya menggunakan %.
Tingkat bunga dimana arus kas masuk yang sudah di-presentvaluekan = Initial
Investment-nya. IRR > K diterima, IRR < K ditolak. Semakin besar IRR,
proyek semakin layak.
Perencenaa keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai
posisi keuangan yang dicari dimasa yang akan datang.
1. Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana ?
Setiap
perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam
membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat
membedakan dua jenis pengeluaran :
a. Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term /
Operatinge Xpenditures)
b. Pengeluran Jangka Panjang (Long Term /
Capital Xpenditures)
2. Pembelanjaan Atau Pembiayaan Perusahaan (Corporate
Financing)
Untuk
memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan
membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari
pemilik serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari luar
perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
a.
Sumber Dana Jangka Pendek.
Sumber
dana jangka pendek meliputi :
1. Trade Credit (Utang Dagang), berfungsi
sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya
diserahkan kemudian.
2. Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan
(Scured Short Term Loan), merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat
penting.
3. Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan
(Unsecured Short Term Loan), Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek
yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu
menyerahkan jaminan kepada bank.
4. Letter Of Credit, Adalah janji tertulis
dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan
yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
5. Commercial Paper, adalah surat berharga
yang diterbitkan dan dijual oleh
perusahan
besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
6. Factoring. Perusahaan dapat memperoleh
dana dengan cepat melalui factoring yaitu dengan menjual piutang perusahaan
kepada perusahaan 5faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah
lembaga keuangan.
b.
Sumber Dana Jangka Panjang.
Pada
umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi pengeluaran
jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya
perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana
jangka panjang diperoleh dari :
Pembiayaan
Melalui Utang :
1. Utang jangka panjang
2. Obligasi perusahaan
-
Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) : Saham biasa
3. Laba ditahan
Refrensi :
http://www.duniaremaja.org/makalah-f59/manajemen-keuangan-pengertian-t152.htm?highlight=manajemen
http://organisasi.org/definisi-pengertian-manajemen-keuangan-tugas-pokok-dan-tujuan-manajer-keuangan-perusahaan
http://khairunnisafathin.wordpress.com/2010/11/15/manajemen-keuangan-perusahaan/
Comments
Post a Comment