Etika dalam Auditing


KEPERCAYAAN PUBLIK
Satu hal yang sangat penting bagi seorang auditor dalam menjalankan jasa auditnya adalah kepercayaan publik. Apabila seorang auditor terbukti tidak independen, maka kepercayaan masyarakat akan berkurang terhadapnya.  Untuk menjadi seorang auditor yang independen, mereka harus jujur terhadap kliennya. 

TANGGUNG JAWAB AUDITOR KEPADA PUBLIK
Profesi auditor didalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dengan menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Auditor tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan auditor untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan integritas, objektifitas, profesionalisme, dan kepentingan untuk melayani publik.

TANGGUNG JAWAB DASAR AUDITOR
  • Perencanaan, Pengendalian, dan Pencatatan
  • Sistem Akuntansi
  • Bukti Audit
  • Pengendalian Intern
  • Mengkaji Ulang Laporan Kuangan Secara Relevan

INDEPENDENSI AUDITOR
Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Auditor diharuskan bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum.
  • Independensi dalam Fakta (Independence in fact)
  • Independensi dalam Penampilan (Independence in appearance)
  • Independensi dari sudut Keahliannya (Independence in competence)

PERATURAN PASAR MODAL DAN REGULATOR MENGENAI INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK
Dalam menjalankan tugasnya auditor juga diawasi oleh lembaga pengawas yaitu Otoritas Jasa Keuangan menentukan bahwa indepnedensi seorang akuntan atau auditor yang memberikan jasa audit di pasar modal di dalam peraturan No. VII A.2

Contoh Kasus
Kasus Audit Kas/Teller Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit Tapung Raya
Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi. Ia terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan. Perbuatan tersangka diketahui oleh tim penilik/pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari 2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung. Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cermat, diketahu iadanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar yang berasal BRI Unit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukanMasril, namun tidak disertai dengan pengiriman fisik uangnya. Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien yang dikonfirmasi mengatakan, Kepala BRI Tapung Raya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Mapolres Kampar karenamentransfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa laporanpembukuan. Kasus ini dilaporkan oleh Sudarman (Kepala BRI Cabang Bangkinang dan Rustian)

Martha pegawai BRI Cabang Bangkinang. “Masril telah melakukan tindak pidana membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun dalam dokumen laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank (TP Perbankan). Tersangka dijerat pasal yang disangkakan yakni pasal 49 ayat (1) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atasUU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dangan ancaman hukuman 10 tahun,” kata Kapolres.

Polres Kampar telah melakukan penyitaan sejumlah barang bukti dokumen BRI serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait, memeriksa dan menahan tersangka dan 6 orang saksi telah diperiksa dan meminta keterangan ahli.

Pembahasan Kasus
Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia lakukan. Kemudian kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kontribusi karyawan pada perusahaan. Perusahaan melakukan pelatihan pendidikan secara periodik kepada karyawan sesuai dengan perkembangan teknologi yang berkembang. Pembinaan ini sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian yang berbeda jadi attitude ini harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini karyawan diharapkan dapat memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat memperkecil resiko terjadinya penyimpangan dari karyawan itu sendiri.
Prosedur Otoritas Yang Wajar :
·       Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller.
·       Penyimpanan uang dalam khasanah harus menggunakan pengawasan ganda.
·    Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk apapun dari nasabah untuk melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.
·    Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen penting milik nasabah.
Kesimpulan Kasus Audit Kas/Teller Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit Tapung Raya penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian yang berbeda jadi attitude ini harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini karyawan diharapkan dapat memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat memperkecil resiko terjadinya penyimpangan dari karyawan itu sendiri. Perusahaan melakukan pelatihan pendidikan secara periodik kepada karyawan sesuai dengan perkembangan teknologi yang berkembang.

Sumber
http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/102347479124/etika-dalam-auditing
https://www.scribd.com/document/366002681/Contoh-Kasus-Etika-Dalam-Auditing

Comments

Popular posts from this blog

HOW TO USE : Aloe Vera Gel

Pengumuman

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI